Hari ini, menjadi hari yang bersejarah dalam perjalanan karir saya. Setelah melalui beberapa proses yang cukup melelahkan (walaupun masih tergolong anak bawang), salah satu karya saya dimuat di surat kabar setempat, yaitu Sumatra Ekspress (20 April 2010). Semuanya saya raih setelah berjuang dan belajar selama kurang-lebih 6 bulan (tepatnya sejak bulan November). Ini waktu yang tergolong singkat, karena saya selalu mencoba untuk melakukan action, gak cuma berkhayal. Dan terbukti, usaha saya membuahkan hasil.
Sejak bulan November, saya mulai belajar dan mengumpulkan materi yang berhubungan dengan dunia jurnalistik. Bermacam jenis buku telah saya baca dan saya pelajari. Tak lupa berbagai karya orang turut saya pelajari. Dari gaya bahasa, pilihan kata, selalu saya amati demi bertambahnya ilmu sebagai modal menuju masa depan. Saya juga sudah mulai mencoba menyebut diri saya sebagai penulis, dengan membuat grup dan blog khusus penulis (walaupun karya saya belum ada yang diterbitkan). Memang dalam penentuan kaliber seorang penulis, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu melihat/mengukur jumlah karya yang diterbitkan oleh media. Tapi saya yakin, setiap penulis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Banyak penulis pemula yang mengalahkan penulis professional dalam suatu perlombaan atau kompetisi. Hal ini karena penilaian karya seorang penulis bukan ditinjau melalui ‘nama besar’ penulis tersebut, namun berdasarkan kualitas tulisan yang dihasilkan. Oleh karena itu, kualitas karya/tulisan menjadi titik tolak penilaian seorang penulis handal. Popularitas memang dibutuhkan untuk menarik minat konsumen/pembaca, namun kualitas tulisan adalah segalanya. Percuma apabila ia seorang yang memiliki ‘nama’ di hati masyarakat, namun kualitas tulisan yang dihasilkan kalah bersaing dengan penulis-penulis yang belum punya ‘nama’.
Saya mengajak kepada semua penulis, agar selalu berusaha merealisasikan angan-angannya untuk menjadi seorang penulis. Jangan hanya bermimpi sehingga terbuai dengan mimpi, tapi buktikanlah harapan Anda dengan aksi. Dengan diiringi do’a, semoga segala yang kita lakukan akan mendapat pertolongan Yang Maha Kuasa. Tetaplah berusaha, lakukanlah yang terbaik yang bisa kita lakukan. Dan yang tak kalah penting, jagalah selalu motivasi dan semangat untuk menjadi seorang penulis. Karena telah banyak penulis yang ‘gugur’ dikalahkan oleh rasa malas dan bosan. Oleh karena utu, carilah cara yang ampuh untuk selalu menjaga dan meningkatkan gairah menulis. Agar kita mampu bertahan dan tidak cepat tumbang dalam perjalanan meraih masa depan. Sukses selalu untuk kita semua!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar