Suatu ketika
teman saya berkata, “Kok Anda gak bosen ya nulis terus?”.
Menulis
sungguh menyenangkan apabila dilakukan dengan ketulusan hati. Kita bisa
menuangkan segala ide dan uneg-uneg kita ke dalam bentuk tulisan. Tak
ada yang melarang, tak ada yang melihat. Sungguh kita akan terbawa ke dalam indahnya
dunia tulis-menulis ketika kita mampu menanamkan keinginan untuk selalu menulis
di dasar hati kita.
Menulis juga bisa dijadikan sebagai
salah satu sumber pendapatan. Apabila kita aktif dan produktif dalam
menciptakan karya yang bermutu dan sesuai dengan selera pasar, mendapat penghasilan dari
menulis bukanlah hal yang mustahil. Namun dibutuhkan kerja keras dan semangat
juang yang tinggi untuk mampu menjadi seorang penulis yang handal. Semuanya
tidak bisa didapat secara instant dan cepat.
Menulis juga melatih kesabaran kita
dalam mengolah kata sehingga enak untuk dibaca. Menulis mengasah kreativitas
dan keterampilan kita untuk terlatih dan terbiasa menuangkan gagasan yang numpuk
di kepala kita. Menulis terasa amat “menyegarkan” bagi Anda yang penuh
dengan gagasan. Tak ada tempat untuk menceritakannya kepada teman? Ceritakanlah
ke dalam tulisanmu.
Menulis terasa begitu berharga
ketika kita sudah menaruh hati padanya. Tiada hari tanpa menulis. Pikiran
dirasa sumpek apabila tidak menulis. Tangan terasa gatal apabila tidak
menyentuk pena/pensil, atau bahkan keyboard untuk menuangkan gagasannya ke
dalam bentuk tulisan. Hari terasa hambar bila tidak menulis.
Sepatah
dua patah kata bukanlah masalah, asalkan diri kita dibiasakan untuk tetap
menulis. Lebih baik menulis satu kata daripada tidak menulis sama sekali. Sangat
disayangkan bila ide yang ada di pikiran kita tidak segera “diletakkan” di atas
kertas. Karena bila tidak, gagasan itu akan segera menguap, hilang ditelan sang
waktu.
Menulis
bisa melatih diri dan otak kita untuk terbiasa menuangkan ide dan pikiran yang
ada di otak menjadi bentuk tulisan. Karena kebanyakan orang akan merasa
kesulitan ketika idenya harus dituliskan ke atas kertas. Mereka biasanya
kesulitan merangkai kata menjadi kalimat yang sesuai dengan apa yang mereka
maksudkan. Hal inilah yang bisa kita hindarkan apabila kita rutin berlatih
menulis.
Menulis
juga bisa meningkatkan kualitas tata bahasa kita secara baik dan terarah. Hal
ini karena kita mangacu dan selalu belajar kepada tuntunan penggunaan bahasa
yang baik dan benar. Selera bahasa yang digunaka juga akan meningkat seiring meningkatnya
kuantitas latihan menulis. Namun diusahakan tidak hanya kuantitas saja,
kualitas hasil tulisan juga diutamakan. Imbangi hal ini dengan banyak membaca
buku-buku yang bermutu.
Menulis
terasa menyenangkan dan nikmat bila kita menganggapnya seperti itu. Namun tidak
hanya sekedar anggapan, menulis akan terasa enak bila kita sudah tertarik dan
cinta kepadanya. Seperti seorang remaja yang jatuh hati kepada pasangannya, ia
akan berbuat banyak untuk membuktikan cintanya. Begitu pula dengan penulis.
Scribo
ergo sum. Saya menulis, maka saya ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar