Gimana ya kabar
mading di sekolah-sekolah kita? Masih aktif gak nih? Ngomong-ngomong, ada yang
tau arti mading? Yup, bener banget. Mading alias Majalah Dinding adalah salah satu jenis
media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding
karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara penyajiannya
dipajang pada dinding atau yang sejenisnya.
Apa aja sih
yang dipasang di Mading? Wah, banyak banget yang bisa kita pasang di Mading.
Bisa pengetahuan, hiburan, komik, dan sebagainya. Tapi, kenapa ya sekarang
Mading seolah ‘terpinggirkan’? Misalnya aja nih, Mading sekarang jadi lebih
sering terbengkalai, jarang update, dan sebagainya. “Mereka suka buat mading.
Tapi mungkin terkendala masalah waktu dan biaya, mereka jadi jarang untuk
ngurusin Mading,” ujar Dita Laprissa, siswi SMA Negeri 18 Palembang.
Bicara
mengenai pengurus Mading, yang mengurus dan mengelola Mading biasanya OSIS atau
ekskul yang bersangkutan di sekolah masing-masing. Namun, kebanyakan yang
mengurus Mading sekolah adalah OSIS. Karena tiap sekolah ingin memaksimalkan
peran OSIS dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat. “Disini kami mengurus
Mading atas nama OSIS. Karena gak ada ekskul Mading di sekolah ini,” aku Anita,
siswi SMA Negeri 14 Palembang.
Minat siswa dalam Mading sebenarnya masih sangat bagus.
Karena mereka sadar bahwa Mading itu penting. “Saya suka ngikutin Mading.
Soalnya Mading itu penting banget buat seluruh elemen sekolah,” tutur Dyandra,
siswa SMA Negeri 5 Palembang . Hal ini sangat berpengaruh bagi perkembangan
Mading itu sendiri dalam mempertahankan eksistensinya di zaman yang serba
canggih.
Mading
emang udah mulai terbengkalai seiring perkembangan zaman, karena sekarang udah
ada internet. Internet memberikan kemudahan dan keleluasaan kepada pengguna
untuk mencari informasi apapun. Tinggal tulis keyword dan klik, muncul
deh semua hal yang berhubungan dengan apa yang dimaksud. “Kalo saya sih lebih
suka nyari info dari internet. Soalnya lebih praktis, cepat dan lengkap,” tutur
Herlambang Bagus, siswa SMA Negeri 17 Palembang.
Waduh!
Apakah ini pertanda kepunahan Mading?? Eits, tunggu dulu. Ternyata Mading punya
kelebihan yang manfaatnya gak ada di internet. Manfaat dari Mading secara personal
adalah sebagai wadah kreativitas seseorang atau kelompok, melatih kecerdasan
berpikir, dan memotivasi diri agar berlatih menulis. Tentu hal ini sangat
bermanfaat bagi kita. Siipp!!
Selain itu, Mading juga berfungsi sebagai
tempat bertukar informasi bagi orang banyak. Coba kalian bayangin, gimana kalo
Mading sekolah gak update dan terbengkalai? Pastinya mengurangi jalannya
proses informasi dan kita jadi ketinggalan berita. Hehe. Oleh karena itu,
diperlukan motivasi dan kreatifitas yang lebih bagi setiap siswa untuk
memajukan Mading di sekolah masing-masing.
Untuk
memajukan dan memaksimalkan peran Mading di tiap sekolah, membutuhkan bantuan
dan kerjasama dari berbagai pihak. Seperti masalah pendanaan, waktu, dan
tempat. Selain itu, koordinasi dan komunikasi yang baik akan mempermudah siswa
dalam menghasilkan Mading yang berkualitas. Sesuai dengan slogan ‘bersama kita
bisa’, mari kita kembangkan dan pertahankan peran Mading sekolah biar gak kalah
dalam persaingan teknologi di zaman yang serba canggih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar