Alhamdulillah,
hari dimana jatuhnya Isra’ Mi’raj telah tiba, yaitu tepat pada tanggal 10 Juli
2010. Alhamdulillah pula kita masih diberi kesempatan untuk bertemu
kembali dengan momen penting bagi sejarah perjalanan umat Islam di dunia. Umm,
emang Isra’ Mi’raj itu apaan sih?? Kapan ya Isra’ Mi’raj itu terjadi?? Pada
liputan kali ini, kita mengajak narasumber untuk membahas seputar Isra’ Mi’raj,
yaitu Ustadz Heriyanto. Beliau adalah ustadz yang biasanya memberikan ceramah
dan ilmu ajaran Agama Islam, terkhusus di sekolah-sekolah tertentu di Kota
Palembang.
“Secara harfiah, Isra’ berarti
perjalanan, sedangkan Mi’raj adalah kenaikan,” tutur Ustadz Heriyanto membuka
pembicaraan. Isra’ Mi’raj merupakan dua bagian dari perjalanan yang dilakukan
oleh Nabi Muhammad saw. dari Kota Makkah Al-Mukkaromah menuju Kota Madinah
Al-Munawwaroh dalam waktu satu malam saja, karena beliau mendapat perintah
untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam. Peristiwa ini adalah
peristiwa penting bagi umat Islam.
. Isra’ Mi’raj adalah dua peristiwa
yang berbeda. “Dan secara istilah, Isra’ adalah peristiwa dimana Nabi Muhammad
saw. “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa.
Sedangkan dalam Mi’raj Nabi Muhammad saw. dinaikkan ke langit sampat ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat
tertinggi. Disana Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT. untuk
menunaikan shalat lima waktu sehari semalam,” sambung beliau. Isra’ Mi’raj
terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M, atau terjadi
pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian
Bagi umat Islam, peristiwa tersebut
merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah shalat lima waktu
diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul
Muntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan
memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah SAW sedih. Momentum Isra’ Mi’raj
Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina
kemudian naik ke Sidratul Muntaha adalah peristiwa yang sangat fenomenal dalam
sejarah umat Islam. Mengapa demikian? Karena dari peristiwa inilah Nabi
Muhammad SAW memperoleh perintah ibadah wajib, yakni sholat lima waktu yang
langsung dari Allah SWT.
“Inti
dari Isra’ dan Mi’raj adalah peristiwa dimana Nabi Muhammad Saw. mendapat
perintah untuk melaksanakan ibadah wajib, yaitu sholat,” beliau menambahkan. Dalam
konteks spiritual-imaniah maupun perspektif rasional-ilmiah, Isra’ Mi’raj
merupakan kajian yang tak kunjung kering inspirasi dan hikmahnya bagi kehidupan
umat beragama (Islam). Malaikat Jibril secara langsung menyampaikan perintah
Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw., seperti yang terdapat di dalam surah
An-Najm : 13 – 18, “Dan sesungguhnya nabi Muhammad telah melihat Jibril itu
(dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di
dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratull
Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak
berpaling dariyang dilihatnya itu dan tidakpula melampauinya. Sesungguhnya dia
telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar,”.
“Pesan saya, karena Isra’ Mi’raj sering diadakan
acara seperti tahun-tahun sebelumnya, sebaiknya makna yang terkandung itulah
yang kita ambil, bukan acara
peringatannya. Efek yang diharapkan dari umat Islam ketika memperingati
Isra’ Mi’raj adalah mereka harus lebih meningkatkan lagi kualitas dan kuantitas
sholat lima waktunya. Sebagusnya umat Islam melaksanakan sholat lima waktu itu
secara rutin dan istiqomah. Jangan lalai dan dilupakan. Karena semuanya akan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Sholat itu sendiri menjadi tolak ukur
amal dari seluruh umat Islam. Dan yang pertama kali ditanya ketika tiba di alam
kubur adalah sholat,” tutupnya mengakhiri pembicaraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar