Suara gemericik hujan kian menderu
Ku comot sebuah pena dari dalam laci
Aku pun menulis . . .
Satu kata, dua kata,
Otakku berpikir tajam
Giat mencari kata-kata yang pas saat itu
Hingga suatu ketika batinku terbersit kata 'BOSAN'
Aku pun bergejolak
Batinku berusaha melawan pengaruh darinya
Aku pun kembali menulis . . .
Mengapa aku berjuang menghindari pengaruh 'BOSAN'?
Bosan berarti kejenuhan
Bosan berarti kekalahan
Bosan sama seperti ranjau yang siap menghancurkanmu kapan saja
Sedikit kau terpengaruh, akan diseretnya menuju ambang pemberhentian
Tapi,
Ini hanya berlaku bagiku
Karena bosan sama seperti racun
Musuh dari hal yang kusuka
Yang cermat mengejar cita menyusun asa
Membangun mimpi mencari prestasi
Untuk menjadi seorang PENULIS sejati
Aku pun kembali menulis . . .
Mencari celah agar rasa kantukku singgah
Karena kala itu waktu sudah sangat larut
Aku ingin istirahat
Sekadar ingin mengembalikan keaktifan otakku
Agar mampu bekerja maksimal di kemudian hari
Hingga tak terasa mataku menjadi berat
Badanku seakan tertindih
Aku pun meletakkan segalanya
Kemudian beranjak merebahkan diri
Setelah do'a kupanjatkann, aku pun terlelap
Bersatu dengan simfoni, kala itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar