Selasa, 01 Juni 2010

Kala Itu

Suara gemericik hujan kian menderu
Tak pelik seperti rentetan peluru memecah keheningan
Bagai gerusan air yang mempertipis rasa kantukku 
Ku raih sehelai kertas dari atas meja

Ku comot sebuah pena dari dalam laci
Aku pun menulis . . .


Satu kata, dua kata,
Otakku berpikir tajam
Giat mencari kata-kata yang pas saat itu
Hingga suatu ketika batinku terbersit kata 'BOSAN'
Aku pun bergejolak
Batinku berusaha melawan pengaruh darinya
Aku pun kembali menulis . . .


Mengapa aku berjuang menghindari pengaruh 'BOSAN'?
Bosan berarti kejenuhan
Bosan berarti kekalahan
Bosan sama seperti ranjau yang siap menghancurkanmu kapan saja
Sedikit kau terpengaruh, akan diseretnya menuju ambang pemberhentian


Tapi,

Ini hanya berlaku bagiku
Karena bosan sama seperti racun
Musuh dari hal yang kusuka
Yang cermat mengejar cita menyusun asa
Membangun mimpi mencari prestasi
Untuk menjadi seorang PENULIS sejati


Aku pun kembali menulis . . . 
Mencari celah agar rasa kantukku singgah
Karena kala itu waktu sudah sangat larut
Aku ingin istirahat
Sekadar ingin mengembalikan keaktifan otakku
Agar mampu bekerja maksimal di kemudian hari


Hingga tak terasa mataku menjadi berat
Badanku seakan tertindih
Aku pun meletakkan segalanya 
Kemudian beranjak merebahkan diri
Setelah do'a kupanjatkann, aku pun terlelap
Bersatu dengan simfoni, kala itu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar