Kamis, 22 Juli 2010

Demo Ekstrakurikuler SMA Plus Negeri 17 Palembang

          Alhamdulillah, salah satu rangkaian acara yang berkaitan dengan ekstrakurikuler SMA Plus Negeri 17 Palembang, yaitu Demo Ekskul telah usai. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari acara promosi ekskul yang telah dilaksanakan sebelumnya. Diharapkan kegiatan ini mampu mempertegas pilihan adek-adek angkatan 14 SMA Plus Negeri 17 Palembang dalam memilih dan begabung dengan suatu ekskul. Sehingga ekskul yang bersangkutan sesuai dengan minat dan bakat calon anggota ekskul itu sendiri.

          Acara dimulai pukul 14.00 WIB. Cuaca alhamdulillah sungguh mendukung acara kali ini. Dibuka dengan apel, seluruh peserta didik diarahkan untuk segera memasuki aula SMA Plus Negeri 17 Palembang. Dipandu oleh Ilyas dan Ulfa, seluruh peserta didik diajak untuk menikmati suguhan dari tiap-tiap ekskul. Ekskul KIRANA menjadi ekskul pertama yang mendemokan kegiatan dan karakteristik ekskul tersebut. Pembukaan disambut meriah oleh peserta didik. Bahkan oleh alumni-alumni yang telah menyempatkan diri hadir untuk menyaksikan kegiatan ini. Sungguh meriah dan penuh antusias.

          Acara dilakukan di dua tempat, yaitu di dalam aula dan di lapangan basket. Aula hanya digunakan untuk demo ekskul yang tidak membutuhkan tempat luas, seperti KIR, KODRAT, dsb. Sedangkan lapangan basket dipakai untuk demo ekskul yang dalam kegiatannya memakan banyak tempat, seperti Pasmala, Parisanda, dan sebagainya. Berbagai ekskul yang menampilkan demonya di dalam aula sungguh baik kesannya dan bagus actionnya. Semoga tiap-tiap ekskul mendapat junior yang sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing, tanpa paksaan. Seperti pesan Pak Bambang selaku Koordinator Pembina OSIS, "Ikutilah ekskul yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Jangan sampe salah pilih. Manfaatkan kegiatan-kegiatan seperti ini untuk memperdalam pengetahuan Anda tentang ekskul yang bersangkutan.

          Setelah selesai acara di dalam aula, peserta didik berpindah tempat menuju lapangan basket. Beruntung lapangan basketnya terletak di sebelah aula, sehingga tidak harus capek berjalan menuju lapangan. Setibanya di lapangan, mereka langsung disuguhi action dari ekskul KGB dengan roket buatannya. Wuiiihhh! Pokoknya seru deh. Ada ekskul Parisanda yang unjuk kebolehan. Diikuti ekskul Pasmala dan Perwira yang saling pamer taring. Semuanya beraksi semaksimal mungkin untuk menarik minat sebanyak-banyaknya calon anggota ekskul.

          Selesai kegiatan, seluruh peserta didik terlihat puas setelah menyaksikan aksi dari kakak-kakak kelas yang telah seoptimal mungkin menampilkan yang terbaik dari ekskul mereka. Semoga pilihan mereka semakin mantap setelah melihat penampilan dari tiap-tiap ekskul yang ada di SMA Plus Negeri 17 Palembang. Amin. Dan semoga akan semakin mengharumkan nama SMA Plus Negeri 17 Palembang di bidang ekstrakurikuler masing-masing. Sukses!

Rabu, 21 Juli 2010

Keliling Museum Kota Palembang

Tujuan Kegiatan: 
1. Menambah wawasan tentang museum dan ilmu sejarah yang berasal dari Kota Palembang 
2. Memperoleh informasi mengenai letak dan isi museum-museum yang ada di Palembang  
Manfaat Kegiatan: 
1. Mengetahui kabar dan perkembangan museum-museum yang ada di Palembang 
 2. Mengetahui isi museum-museum tersebut 

Pembahasan: 
I. Museum Sultan Mahmud Badarruddin II 
- Letak : Disebelah kiri Benteng Kuto Besak 
- Jam Buka : 08.00-16.00 WIB 
- Pengelola : Sarjuli Suprapto 
          Museum ini terletak di sebelah kiri Benteng Kuto Besak. Kita dapat dengan mudah menemukan letak museum ini karena bentuk bangunannya yang sedikit mencolok karena berbentuk limas dan dikelilingi pagar pembatas yang cukup megah. Ketika Kita memasuki halaman museum tersebut, terdapat sebuah meriam yang menjadi center taman tersebut. Daerah yang mengelilingi meriam tersebut dimanfaatkan untuk menjadi tempat parkir kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Bangunan ini terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama dijadikan sebagai gedung serba guna yang bisa disewa untuk mengadakan suatu acara. Sedangkan lantai 2 dijadikan museum tempat menyimpan barang-barang peninggalan Kerajaan Sriwijaya sejak dulu hingga sekarang. Tangga yang menghubungkan lantai 1 dan 2 ini terletak didepan bangunan tersebut. Dengan bentuk tangga yang melingkar, dengan dua sisi untuk naik dan turun, menjadikan penampilan bangunan ini tampak sungguh menawan. Kombinasi warna putih, merah tua, dan emas semakin menambah kecantikan bangunan ini. 
          Ketika memasuki museum, terdapat lukisan wajah pahlawan yang wajahnya terdapat pada uang pecahan Rp. 10.000,00, yaitu Sultan Mahmud Badarrudin II. Bagi pengunjung yang datang untuk meneliti ataupun hanya sekadar melihat isi museum, disediakan jalur khusus yang dimulai dari sebelah kiri saat masuk ke museum. Jalur ini nantinya akan menuntun pengunjung untuk menyaksikan semua cerita yang berasal dari barang-barang peninggalan tersebut. Atau bagi turis asing yang datang untuk mengunjungi museum ini, ada guide yang siap memandu kita menelusuri isi museum ini. Bangunan ini terdiri dari 6 ruang, yang pada tiap-tiap ruang menyimpan barang-barang dan cerita tersendiri. Ruangan pertama menyimpan prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya, seperti Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuwo, dan sebagainya. Ada pula tempat khusus yang disediakan oleh pengelola gedung untuk pengunjung yang ingin memberikan kritik dan saran tentang museum ini. 
          Di ruangan kedua, terdapat lukisan-lukisan yang menunjukkan “Palembang tempo dulu” dan berbagai macam pakaian adat khas Kota Empek-Empek ini. Selain itu, terdapat miniatur meriam, serta miniatur Rumah Limas dan miniatur Masjid Agung Palembang yang turut menambah cerita diruangan kedua ini. Tak lupa berbagai macam senjata tradisional masyarakat Palembang ikut “dipamerkan” museum ini. Ruangan ketiga berisi barang-barang yang apabila dilihat sepintas tidak memiliki arti apa-apa. Namun ternyata replika ruang tamu yang terdapat di ruang ketiga adalah ciri khas ruang tamu Kota Palembang. Empat kursi rotan yang mengelilingi sebuah meja berukuran kecil memberikan kesan sederhana dan elegan ketika Kita mencoba memahami arti ruangan ketiga ini. It’s Wonderfull 
          Di dalam ruang keempat, ada sebuah tempat yang berisikan berbagai jenis mata uang yang digunakan masyarakat Palembang pada zaman dahulu maupun sekarang. Ada pula miniatur sampan atau perahu yang memberi arti bahwa itulah alat transportasi laut masyarakat Palembang. Disebelah kirinya, terdapat berbagai macam bentuk cetakan kue khas Palembang. Ada yang berbentuk ikan, persegi, dan sebagainya. Kesan ketika kita memasuki ruangan kelima adalah very tradisional. Ciri Kota Palembang terasa begitu kuat, karena alat tenun songket dan bermacam motif songket menghiasi ruangan ini. Alat tenun yang ditampilkan sepertinya telah berumur puluhan tahun. Namun hal ini tidak mengurangi kesan antik saat kita menjelajahi ruangan ini. 
Akhirnya kita memasuki ruangan terakhir, yaitu ruang yang keenam. Ruangan ini berisi bermacam pakaian adat Palembang, dan replika pelaminan serta replika kamar pengantin turut menghiasi ruangan ini. Tak luput berbagai alat musik tiup menjadi barang penutup dari museum ini. 
II. Museum Balaputra Dewa 
          Museum ini terletak di dekat gedung pramuka CADIKA. Jalan lorongnya terdapat di seberang Rumah Sakit Ernaldi Bahar. Letaknya tidak terlalu jauh dari jalan besar, hanya sekitar 150 meter. Gedung bangunan museum ini besar, dengan taman dan halaman yang turut menghiasi keindahan fisikal museum. Bagi pengunjung yang datang, mereka harus memiliki tiket masuk apabila ingin melihat isi museum. Tiketnya bisa dibeli di bagian dalam gedung dekat pintu masuk dengan seharga Rp. 1.500,-/orang. Museum ini terbagi menjadi 3 gedung utama. Gedung pertama berisikan barang-barang dan perlengkapan rakyat Sriwijaya zaman dahulu. Batu, anyaman, dan penggiling merupakan beberapa perlengkapan hidup rakyat Sriwijaya yang tedapat di gedung ini. Tak lupa beberapa arca Hindu-Buddha dan lukisan ikut meramaikan tiap sudut ruangan ini. Letak barang dan susunannya sudah rapi, tapi suhu di dalam ruangan ini sedikit panas dan pengap. Jadi sebaiknya diberi kipas angin atau AC agar suasana menjadi sejuk dan membuat pengunjung betah berlama-lama di ruangan ini. 
          Selanjutnya, ruangan kedua berisikan banyak batu-batu peninggalan Kerajaan maupun rakyat Sriwijaya. Namun tentu semuanya hanyalah fragmen atau rekaan. Di dalam gedung ini juga terdapat beberapa mata uang yang digunakan di zaman Sriwijaya. Tak lupa pakaian serta senjata yang digunakan rakyat Sriwijaya maupun Kompeni tempo dulu terdapat di dalam gedung ini. Di gedung ketiga, sepertinya tema yang diusung pengelola museum untuk ruangan ini adalah “Seni”. Ya. Semua barang di dalam gedung ini. Berisi berbagai kesenian khas Sriwijaya, mulai dari songket, guci, anyaman, perkakas, dan alat-alat pertanian. Tikar dan alat pemarut kelapa khas zaman Sriwijaya pun ada di dalam gedung ini. Pokoknya bisa bikin mata melek. Hehe 
III. Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) 
          Letak TPKS ini berada di pinggir anak sungai Musi, tepatnya di pinggiran sungai Musi II. TPKS ini lokasinya tidak begitu strategis, walaupun bangunan dan tamannya sangat besar. Pengunjung yang datang memiliki 2 opsi, yaitu berkunjung melihat taman dan melihat bangunan. Apabila ingin berkunjung melihat taman, dikenakan biaya Rp. 2.000,-/orang. Sedangkan yang ingin melihat isi gedung museum, cukup membayar sejumlah Rp. 1.000,-/orang saja. Kita mulai dari taman dahulu. Taman di TPKS ini sangatlah luas. Banyak pondok/pendopo ikut meramaikan keindahan taman ini. Suasananya rindang, sejuk, dan menyegarkan mata karena semuanya berwarna hijau. Namun taman ini tampak sangat tidak terawatt. Kambing dimana-mana. Dan yang pasti, dimana ada kambing, pasti ada kotorannya juga. Ya. ‘Bau’ taman ini didominasi oleh bau kotoran kambing. Sehingga pengunjung menjadi tidak betah untuk berlama-lama di taman ini. Selain itu, kondisi pendopo/pondok sudah banyak yang tidak terawat. Cat terkelupas, jalan yang berlubang, pokoknya kesannya sangat tidak terawat sekali! Beranjak ke dalam gedung, suasana yang ditawarkan adalah ‘kalem’. Tembok didominasi oleh warna coklat krem dan hijau. Lukisan atau barang yang terdapat di dalam gedung ini sangat tertata rapi dan teratur. Namun yang kurang adalah penerangan yang cukup dan pendingin ruangan. Memang hal yang dua ini selalu menjadi kunci yang menentukan ‘kebetahan’ pengunjung. Sehingga walaupun barang yang terdapat di dalam gedung ini menarik dan bernilai sejarah serta berprospek pengetahuan, pengunjung akan bergegas pulang atau pergi dari TPKS. Hmm, sebaiknya hai ini menjadi bahan pemikiran pengelola. Agar TPKS mampu menjadi salah satu tempat wisata favorit di Palembang. Amin. (X*doni)

Senandung Cinta

Senandung Cinta
Karya: doniahmad 



Hamparan lautan tak cukup untuk menampungmu
Luasnya daratan pun tak mampu membendungmu
Seolah mereka tunduk, takjub akan kedahsyatan yang kau timbulkan
Seakan ingin meledak, menghamburkan segala keagungan yang kau miliki
            Cinta, begitu mudah dilafalkan
            Pun tak sulit untuk diucapkan
            Namun sulit untuk membuktikan pengertian cinta
            Atau menunggu cinta mau membuka kedoknya?
Mengapa cinta terasa begitu rumit?
Adakah jalan singkat yang menjadikan cinta itu mudah?
Karena cinta  begitu memesona
 Menyilaukan mata setiap insan yang terseret ke dalamnya
            Tak jarang cinta berujung maut
            Tak sering cinta berujung kasih
            Membius semua makhluk yang tersengat gigitannya
            Menjadikan mereka seolah mementingkan panca indera
Adakah yang paham pengertian cinta secara mendasar?
Adakah yang mengerti cinta secara keseluruhan?
Cinta itu logika atau perasaan?
Jawablah sesuai keinginanmu!

Jumat, 16 Juli 2010

If High School Is a Game


Judul                          : If High School Is a Game
Penulis                       : Cherie Carter-Scott
Penerbit                    : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit            : 2004
Jumlah Halaman      : 176 halaman

1.       Seputar Buku dan Penulis
Penulis buku ini, yaitu Dr. Cherie Carter Scott, adalah pengarang terlaris versi New York Times, dari bukunya If Life Is a Game, These Are The Rules. Buku ini merupakan buku terjemahan dari buku aslinya yang berasal dari New York, Inggris. Judul buku ini mulanya adalah “IF HIGH SCHOOL IS A GAME. HERE’S HOW TO BREAK THE RULES. (A Cutting Edge Guide to Becoming Yourself)” dan diterbitkan oleh Linda Michels Limited, International Literaty Agents.
2.       Pembahasan
Buku ini berisi tentang sepuluh aturan bagi remaja agar mereka dapat menikmati masa remaja dengan mulus dan menyenangkan. Buku ini juga mengurutkan sepuluh kenyataan tentang hidup. Kita akan langsung merasakan kebenarannya setelah membaca buku ini. Selain itu disertakan pula contoh-contoh kisah yang berkaitan dengan pembahasan. Hal ini sungguh menarik. Pembaca akan mendapat kemudahan ‘’lebih’’ untuk memahami maksud dari suatu bab.
Warna cover buku ini dominan hijau. Entah dengan alasan apa penerbit memilih warna ini. Yang jelas, menurut saya tampilan cover dari kasat mata masih terlihat kurang menarik. Mengapa saya katakan kurang? Karena warna huruf-huruf pada judul hanya menggunakan warna hitam. Sebaiknya dipilih warna yang setidaknya dapat “mencolok” atau menyita perhatian calon pembaca sejenak. Namun secara garis besar tampilan fisik dari buku ini sudah sangat bagus. Jumlah halamannya juga tidak terlalu tebal dan juga tidak terlalu pendek. Judul yang digunakan juga menarik. Calon pembaca akan langsung tahu apa sih maksud buku ini. Oleh sebab itu, setelah melihat beberapa aspek secara keseluruhan, dapat saya katakan bahwa tampilan luar buku ini sanggup menyita pandangan orang-orang. Great job!
Kemudian dari segi isi, pembahasan yang ditampilkan telah memenuhi selera pembaca. Mengapa? Karena penggunaan jenis huruf tidak membuat mata pembaca pedih ketika berlama-lama membacanya. Selain itu, walaupun tak terlihat warna lain selain warna hitam dalam setiap halaman, gambar atau ilustrasi yang ditampilkan dianggap mampu mewakili warna dan maksud dari penulis. Penggunaan contoh-contoh kasus yang sangat komunikatif sangat membantu pembaca ketika membaca tiap bab. Kita seolah diajak untuk memosisikan diri ke dalam contoh kasus yang ada, dan memikirkan tindakan apa yang akan kita lakukan bila kita berada pada situasi tersebut.
3.       Saran
Buku ini sungguh bagus bagi kalangan remaja yang masih bingung dan canggung dalam menemukan jalan hidupnya. Mereka seolah dipandu oleh instruktur yang berpengalaman dalam “meluruskan” hal-hal yang berkaitan dengan masa remaja. Oleh karena itu, sudah sepantasnya remaja zaman sekarang mengetahui kiat-kiat dan masukan-masukan bagi mereka dalam menghadapi perubahan yang terjadi ketika masa remaja. Semoga buku-buku karangan Cherie selanjutnya dapat selalu memberikan manfaat dan sanggup membantu para remaja menemukan arah yang benar dalam proses hidupnya.

Kamis, 15 Juli 2010

Promosi Ekstrakurikuler SMA Plus Negeri 17 Palembang 2010

            SMAN 17-Palembang. Peserta didik  SMA Plus Negeri 17 Palembang kini telah memasuki hari ke-5 dalam tahun ajaran 2010-2011. Berlanjut di hari Kamis, tanggal 15 Juli 2010, dimana seluruh ekstrakurikuler yang berada di bawah naungan SMA Plus Negeri 17 Palembang diperkenankan untuk melakukan promosi ekstrakurikuler. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik kelas X yang baru 'tiba' di SMA Plus Negeri 17 Palembang mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam memilih ekstrakurikuler yang ada. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan agar peserta didik tidak salah memilih ekskul yang sesuai dengan minat dan bakat serta potensi peserta didik.

           Acara dimulai pada pukul 14.00 WIB bertempat di aula SMA Plus Negeri 17 Palembang. Acara dibuka oleh sambutan Koordinator Pembina OSIS, Pak Bambang, dan Waka Kesiswaan, Pak Erhan. Mereka berharap, kegiatan promosi ini akan menambah pengetahuan peserta didik (terutama kelas X) tentang berbagai ekskul yang ada di SMA Plus Negeri 17 Palembang. "Jadikanlah kegiatan ini sebagai ajang untuk 'mengorek' lebih dalam ekskul-ekskul yang diminati. Sehingga ke depan, tidak muncul kekecewaan bagi para peserta didik maupun wali murid tentang berbagai kegiatan di ekskul yang bersangkutan," tutur Pak Erhan selaku Waka Kesiswaan.

          Acara selanjutnya adalah presentasi dari seluruh ekskul yang ada di SMA Plus Negeri 17 Palembang. Presentasi dari ekskul Pramuka mengawali kegiatan pada siang hari itu. Diikuti oleh ekskul-ekskul lainnya yang secara 'wah' memperkenalkan ekskulnya. Mereka berusaha menarik minat peserta didik agar nantinya mereka berminat untuk bergabung dengan ekskul mereka, namun tetap tanpa menggunakan unsur intimidasi. Kegiatan berlangsung heboh dan khidmat. Antusiasme tinggi menjadikan seluruh peserta didik secara konstan memperhatikan seluk-beluk dari tiap ekskul yang tampil habis-habisan.

          Total ekskul yang kini berada di SMA Plus Negeri 17 Palembang berjumlah 12 ekskul. Sebelumnya hanya terdapat 11 ekskul, yaitu Parisanda, Pasmala, Perwira, Fokus, Kirana, Jurnalistik, Rohis, KGB, Akustik, Kodrat, dan Charlie Cheers. Namun ada penambahan satu ekskul lagi, yaitu ekskul Pramuka. Hal ini dilakukan oleh sekolah menyikapi banyaknya undangan yang datang berkenaan dengan kegiatan Pramuka. "Ketika banyak yang mengundang sekolah kita untuk mengikuti kegiatan atau perlombaan yang berkaitan dengan Pramuka, kita hanya bisa geleng-geleng kepala. Bagaimana bisa, suatu sekolah diundang untuk mengikuti perlombaan Pramuka, sedangkan peserta yang diikutkan untuk mewakili sekolah adalah yang 'amatiran'," sambung Pak Erhan. Hal ini akan menurunkan kualitas SMA Plus Negeri 17 Palembang di mata orang awam.

          Oleh karena itu, di akhir acara Pak Erhan kembali mengajak para peserta didik yang telah memiliki basic di bidang pramuka untuk bergabung dengan ekskul pramuka. Semoga ekskul ini akan menjadi salah satu andalan SMA Plus Negeri 17 Palembang di masa yang akan datang. Amin. Sekolah berjanji akan mendatangkan tenaga pendidik yang memang berkompeten di bidangnya. Sehingga peluang anggota Pramuka untuk mengharumkan Pramuka SMA Plus Negeri 17 Palembang akan semakin besar.

         Kegiatan ini berakhir pukul 16.00 WIB. Sebelum peserta dibubarkan, ada beberapa hal yang disampaikan oleh Waka Kesiswaan berkaitan dengan susunan pembina OSIS SMA Plus Negeri 17 Palembang yang baru (dimulai untuk tahun ajaran 2010-2011). Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Selasa, 13 Juli 2010

Apa Kabar Mading??


Gimana ya kabar mading di sekolah-sekolah kita? Masih aktif gak nih? Ngomong-ngomong, ada yang tau arti mading? Yup, bener banget. Mading  alias Majalah Dinding adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara penyajiannya dipajang pada dinding atau yang sejenisnya.
            Apa aja sih yang dipasang di Mading? Wah, banyak banget yang bisa kita pasang di Mading. Bisa pengetahuan, hiburan, komik, dan sebagainya. Tapi, kenapa ya sekarang Mading seolah ‘terpinggirkan’? Misalnya aja nih, Mading sekarang jadi lebih sering terbengkalai, jarang update, dan sebagainya. “Mereka suka buat mading. Tapi mungkin terkendala masalah waktu dan biaya, mereka jadi jarang untuk ngurusin Mading,” ujar Dita Laprissa, siswi SMA Negeri 18 Palembang.
            Bicara mengenai pengurus Mading, yang mengurus dan mengelola Mading biasanya OSIS atau ekskul yang bersangkutan di sekolah masing-masing. Namun, kebanyakan yang mengurus Mading sekolah adalah OSIS. Karena tiap sekolah ingin memaksimalkan peran OSIS dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat. “Disini kami mengurus Mading atas nama OSIS. Karena gak ada ekskul Mading di sekolah ini,” aku Anita, siswi SMA Negeri 14 Palembang.
Minat siswa dalam Mading sebenarnya masih sangat bagus. Karena mereka sadar bahwa Mading itu penting. “Saya suka ngikutin Mading. Soalnya Mading itu penting banget buat seluruh elemen sekolah,” tutur Dyandra, siswa SMA Negeri 5 Palembang . Hal ini sangat berpengaruh bagi perkembangan Mading itu sendiri dalam mempertahankan eksistensinya di zaman yang serba canggih. 
            Mading emang udah mulai terbengkalai seiring perkembangan zaman, karena sekarang udah ada internet. Internet memberikan kemudahan dan keleluasaan kepada pengguna untuk mencari informasi apapun. Tinggal tulis keyword dan klik, muncul deh semua hal yang berhubungan dengan apa yang dimaksud. “Kalo saya sih lebih suka nyari info dari internet. Soalnya lebih praktis, cepat dan lengkap,” tutur Herlambang Bagus, siswa SMA Negeri 17 Palembang.
                Waduh! Apakah ini pertanda kepunahan Mading?? Eits, tunggu dulu. Ternyata Mading punya kelebihan yang manfaatnya gak ada di internet. Manfaat dari Mading secara personal adalah sebagai wadah kreativitas seseorang atau kelompok, melatih kecerdasan berpikir, dan memotivasi diri agar berlatih menulis. Tentu hal ini sangat bermanfaat bagi kita. Siipp!!
             Selain itu, Mading juga berfungsi sebagai tempat bertukar informasi bagi orang banyak. Coba kalian bayangin, gimana kalo Mading sekolah gak update dan terbengkalai? Pastinya mengurangi jalannya proses informasi dan kita jadi ketinggalan berita. Hehe. Oleh karena itu, diperlukan motivasi dan kreatifitas yang lebih bagi setiap siswa untuk memajukan Mading di sekolah masing-masing.
            Untuk memajukan dan memaksimalkan peran Mading di tiap sekolah, membutuhkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Seperti masalah pendanaan, waktu, dan tempat. Selain itu, koordinasi dan komunikasi yang baik akan mempermudah siswa dalam menghasilkan Mading yang berkualitas. Sesuai dengan slogan ‘bersama kita bisa’, mari kita kembangkan dan pertahankan peran Mading sekolah biar gak kalah dalam persaingan teknologi di zaman yang serba canggih.

Senin, 12 Juli 2010

Pengukuhan Siswa 2010-2011

        Alhamdulillah, akhirnya serangkaian kegiatan penerimaan siswa baru SMA Plus Negeri 17 Palembang tahun ajaran 2010/2011, yang ditutup dengan pengukuhan di Gedung Serba Guna PT PUSRI telah usai. Semua peserta didik sangat bergembira menyambut datangnya hari dimana mereka secara resmi dilantik sebagai siswa SMA Plus Negeri 17 Palembang. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2010, pukul 19.00 WIB sampai 21.30 WIB berlangsung khidmat. Acara ini dihadiri oleh Bapak Asisten 4 Kota Palembang (karena Walikota berhalangan hadir), Bapak Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang, Bapak Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palembang, dan tamu undangan yang beberapa di antara mereka juga merupakan wali murid siswa SMA Plus Negeri 17 Palembang tahun ajaran 2010/2011.

         Acara dipandu oleh Andri BW bersama rekannya, Veranika. Setelah pembacaan rangkaian kegiatan, acara selanjutnya adalah kirab peserta didik. Para peserta didik beserta walinya yang berjumlah 9 (sembilan) pasang, berjalan menyusuri karpet merah yang terbentang membelah ratusan tamu undangan. Dengan diiringi musik Gending Sriwijaya, peserta kirab dan tamu undangan dengan khusuk mengikuti acara. Setelah prosesi kirab selesai, Bapak Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang, Bapak Drs. H. Syaiful Bahri menyampaikan beberapa patah kata menyambut prosesi kirab. Setelah sambutan dari beliau, disambung lagi dengan sambutan oleh Bapak Asisten 4 Kota Palembang. Beliau menyampaikan beberapa kelebihan dan harapan untuk SMA Plus Negeri 17. "Semoga peserta didik yang berada di depan ini mampu menjadi generasi muda yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Karena merekalah yang akan menjadi pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang," tutur beliau.

         Setelah sambutan, acara selanjutnya adalah pemberian penghargaan kepada 10 (sepuluh) siswa terbaik dalam serangkaian kegiatan Latdis, MOS, Home Stay, dan ESQ. Penghargaan berupa plakat diserahkan langsung oleh Bapak Asisten 4 Kota Palembang, didampingi oleh Bapak Kepala Disdikpora Kota Palembang, dan Bapak Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang. Kemudian diadakan foto bersama dengan para peserta didik yang telah memperoleh penghargaan tersebut. Usai penyerahan penghargaan, acara ditutup dengan do'a, yang disampaikan oleh Saudara Muhammad Abror. Hadirin dan tamu undangan berdo'a dengan khusuk, semoga anak-anak mereka ke depan dapat membanggakan orang tua.

          Acara selanjutnya adalah hiburan. Pengisi acara bersiap untuk menampilkan performancenya masing-masing. Diawali oleh penampilan band dari angkatan 13, diikuti oleh angkatan 12. Sembari menikmati hiburan, para tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati jamuan malan yang telah disiapkan oleh panitia sebelumnya. Menu yang disediakan beragam. Kita dapat memilih sendiri jenis makanan apa yang kita inginkan. Ada juga beberapa dari wali peserta didik yang mengabadikan momen ini dengan berfoto bersamaa. Mereka tampak memadati areal sekitar panggung. Senyum merekah terpancar dari peserta didik SMA Plus Negeri 17 Palembang tahun ajaran 2010/2011. Mereka senang dan terharu karena mereka kini telah resmi mengenakan seragam SMA Plus Negeri 17 Palembang.

          Semoga momen ini dapat menjadi motivasi dan bahan referensi bagi kita semua (pembaca maupun penulis). Amin.

Minggu, 11 Juli 2010

Isra' Mi'raj 2010 M


          Alhamdulillah, hari dimana jatuhnya Isra’ Mi’raj telah tiba, yaitu tepat pada tanggal 10 Juli 2010. Alhamdulillah pula kita masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan momen penting bagi sejarah perjalanan umat Islam di dunia. Umm, emang Isra’ Mi’raj itu apaan sih?? Kapan ya Isra’ Mi’raj itu terjadi?? Pada liputan kali ini, kita mengajak narasumber untuk membahas seputar Isra’ Mi’raj, yaitu Ustadz Heriyanto. Beliau adalah ustadz yang biasanya memberikan ceramah dan ilmu ajaran Agama Islam, terkhusus di sekolah-sekolah tertentu di Kota Palembang.     
            “Secara harfiah, Isra’ berarti perjalanan, sedangkan Mi’raj adalah kenaikan,” tutur Ustadz Heriyanto membuka pembicaraan. Isra’ Mi’raj merupakan dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. dari Kota Makkah Al-Mukkaromah menuju Kota Madinah Al-Munawwaroh dalam waktu satu malam saja, karena beliau mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam. Peristiwa ini adalah peristiwa penting bagi umat Islam.
            . Isra’ Mi’raj adalah dua peristiwa yang berbeda. “Dan secara istilah, Isra’ adalah peristiwa dimana Nabi Muhammad saw. “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Sedangkan dalam Mi’raj Nabi Muhammad saw. dinaikkan ke langit sampat  ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Disana Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT. untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam,” sambung beliau. Isra’ Mi’raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M, atau terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian
            Bagi umat Islam, peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah shalat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah SAW sedih. Momentum Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina kemudian naik ke Sidratul Muntaha adalah peristiwa yang sangat fenomenal dalam sejarah umat Islam. Mengapa demikian? Karena dari peristiwa inilah Nabi Muhammad SAW memperoleh perintah ibadah wajib, yakni sholat lima waktu yang langsung dari Allah SWT.
“Inti dari Isra’ dan Mi’raj adalah peristiwa dimana Nabi Muhammad Saw. mendapat perintah untuk melaksanakan ibadah wajib, yaitu sholat,” beliau menambahkan. Dalam konteks spiritual-imaniah maupun perspektif rasional-ilmiah, Isra’ Mi’raj merupakan kajian yang tak kunjung kering inspirasi dan hikmahnya bagi kehidupan umat beragama (Islam). Malaikat Jibril secara langsung menyampaikan perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw., seperti yang terdapat di dalam surah An-Najm : 13 – 18, “Dan sesungguhnya nabi Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratull Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dariyang dilihatnya itu dan tidakpula melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar,”.
                “Pesan saya, karena Isra’ Mi’raj sering diadakan acara seperti tahun-tahun sebelumnya, sebaiknya makna yang terkandung itulah yang kita ambil, bukan acara  peringatannya. Efek yang diharapkan dari umat Islam ketika memperingati Isra’ Mi’raj adalah mereka harus lebih meningkatkan lagi kualitas dan kuantitas sholat lima waktunya. Sebagusnya umat Islam melaksanakan sholat lima waktu itu secara rutin dan istiqomah. Jangan lalai dan dilupakan. Karena semuanya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Sholat itu sendiri menjadi tolak ukur amal dari seluruh umat Islam. Dan yang pertama kali ditanya ketika tiba di alam kubur adalah sholat,” tutupnya mengakhiri pembicaraan

Sabtu, 10 Juli 2010

Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi??




Apa kabar nih?? Wah, semoga sehat selalu. Baiklah, pada liputan kali ini kita akan menuju ke satu-satunya taman wisata alam favorit dan strategis di Kota Palembang. Apa ya kira-kira?? Yupz, bener banget! Apa lagi kalo bukan Taman Wisata Alam Punti Kayu, salah satu taman wisata yang menyuguhkan beraneka pohon khas tropis dan beragam jenis margasatwa.
Tapi, kok sekarang Punti Kayu  sering terlihat sepi oleh pengunjung lokal? Apa ya kira-kira alasan yang membuat masyarakat lokal seolah enggan datang berkunjung ke Punti Kayu? dan bagaimana tanggapan pemerintah tentang fenomena ini? Sedikit banyak semuanya akan kita bahas pada liputan kali ini.
“Saya sih jarang ke Punti Kayu. Karena menurut saya fasilitasnya kurang menarik dan tidak banyak berubah dari waktu ke waktu,” ujar Ridhani, siswi SMA Muhammadiyah 1 Palembang. Wah, apa ya tanggapan dari pihak Punti Kayu akan hal ini? “Kami bukannya tidak mau mempercantik Punti Kayu, namun karena sifat dari Punti Kayu ini adalah daerah konservasi, kita tidak bisa sembarangan menambah fasilitas. Karena apabila hal ini dilakukan, akan merubah konsep dan prinsip dasar dari Punti Kayu itu sendiri,” tutur Anthony, ketua humas Punti Kayu.    
Sejak tahun 1930, Punti Kayu ditetapkan oleh Belanda sebagai daerah untuk beristirahat dan bersantai bagi masyarakat sekitar. Dan sejak saat itu, konsep dan prinsip dasar dari Punti Kayu sebagai Taman Wisata Alam tetap bertahan dari waktu ke waktu dan tidak banyak mengalami perubahan. Pengelola Punti Kayu, yaitu Balai KSDA Sumatera Selatan, ingin tetap menjaga keaslian yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat sejak zaman perjuangan.
 Hal ini senada dengan apa yang diutarakan oleh Kepala Badan BLH Provinsi Sumatra Selatan, Drs. H. A. Najib, S.H., M. Hum. “Punti Kayu ialah salah satu kawasan yang harus dilestarikan, karena hutan wisata ini masih alami, dan oleh karena itu, tidak banyak dilakukan perubahan-perubahan yang signifikan,” tuturnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Melihat jawaban dari kedua pihak di atas, tergambar jelas alasan mengapa Punti Kayu terkesan jalan di tempat. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan fungsi dan peran Punti Kayu secara maksimal, yaitu sebagai Taman Wisata Alam, bukan kebun binatang ataupun taman ria. Punti Kayu juga ikut berperan dalam melestarikan lingkungan Kota Palembang, yaitu sebagai salah satu Green Zone dan daerah serapan karbon dioksida yang tinggi. Hal ini turut mengurangi emisi gas karbon dioksida yang telah beredar banyak di masyarakat. Wah, bagus dong!!
           Oleh karena itu, marilah kita sebagai masyarakat lokal ikut  menjaga dan melestarikan Punti Kayu. Jangan beranggapan bahwa pemerintah tidak bertindak atau tidak melakukan pembenahan terhadap Punti Kayu. Hal itu dilakukan setelah melihat dan menilai beberapa aspek penting dalam pembagian klasifikasi kawasan di tiap daerah.  Seperti judul tulisan di atas, “Kalau bukan kita, siapa lagi?”. Kalau ada masyarakat lokal yang bisa melestarikan, kenapa hanya masyarakat interlokal yang mengelu-elukannya?

Jumat, 09 Juli 2010

Persiapan Pengukuhan Calon Peserta Didik SMA Plus Negeri 17 Palembang

         Menyambut datangnya hari dimana seluruh calon peserta didik SMA Plus Negeri 17 Palembang akan dikukuhkan, berbagai persiapan ikut mewarnai event satu kali seumur hidup ini. Acara persiapan terbagi menjadi 2 kegiatan. yaitu gladi kotor dan gladi bersih. Gladi kotor dilaksanakan tanggal 10 Juli 2010 pukul 09.00 WIB, bertempat di aula SMA Plus Negeri 17 Palembang. Sedangkan gladi bersih akan dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2010 pukul 10.00 WIB, bertempat di Gedung Serbaguna PT. PUSRI.

        Hari ini, saya berangkat dari rumah menuju sekolah pukul 08.40 WIB bersama Dodi dan Disa. Kami akan mengawasi dan membantu proses persiapan tersebut. Saya bertindak sebagai pengatur dan pengawas, dan Disa bertugas di urusan tarian. Namun Dodi hari ini tidak berniat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Ia pun memilih bermain futsal bersama teman-teman SMP-nya. Kami pun akhirnya tiba di sekolah pukul 09.15 WIB. Saya dan Disa segera menuju Aula untuk mengambil tempat dan mempersiapkan berbagai persiapan. Sedangkan Dodi langsung tancap gas ke tempat tujuannya.

         Di aula sudah berkumpul anak-anak angkatan 14 dan beberapa panitia serta guru pendamping. Mereka tampak bersemangat mengikuti kegiatan gladi kotor ini. Sekolah tampak ramai dengan kehadiran mereka. Kami pun segera  mengambil posisi masing-masing. Acara diawali dengan pembukaan yang dibawakan oleh adik-adik angkatan 14 itu sendiri. Ada juga kirab calon peserta didik yang dilatih oleh guru pendamping dan beberapa panitia. Mereka tampak antusias dan bersemangat mengikuti serangkaian persiapan.

        Setelah beberapa waktu, akhirnya gladi kotor pun selesai. Seluruh peserta yang bersangkutan dipersilahkan untuk pulang dan menginformasikan kepada orang tuanya bagi yang tidak berkesempatan hadir. Kami selaku panitia segera beristirahat dan bersantap siang bersama. Kami pun melewati hari dengan semangat dan antusias menyambut hari pelantikan/pengukuhan peserta didik SMA Plus Negeri 17 Palembang tahun ajaran 2010/2011.

Kamis, 08 Juli 2010

Home Stay SMA Plus Negeri 17 Palembang (3/3)

Akhirnya tiba juga di cerita Home Stay edisi ketiga. Alhamdulillah

Di hari ketiga, tidak banyak yang bisa kami lakukan untuk orang tua angkat. Karena hari itu jadwal kegiatan kami adalah kerja bakti dan hiburan. Kami mungkin ada yang sedih menyambut datangnya hari ketiga, sekaligus hari terakhir kami berada di desa tersebut. Kami telah mengambil banyak pelajaran bermakna dari desa itu, dan semoga pengalaman ini bisa bermanfaat bagi kehidupan kami kelak. Amin

Hari itu, kami semua (kelompok 1) bangun pagi pukul 05.00 WIB. Para calon peserta didik langsung bergegs untuk mandi dan sarapan. Karena pada pukul 07.00 TENG!, kami sudah harus berada di lapangan SD Negeri Tanjung Kerang untuk mengikuti apel pagi. Seusai persiapan dan sebagainya, kami semua langsung menuju lapangan. Pada apel pagi itu, kami mendapat pengarahan dari guru pembina bahwa pada hari itu kami akan melaksanakan kerja bakti di lingkungan tempat tinggal orang tua angkat. Apel pun selesai jam 07.454 WIB. Kami pun segera beranjak kembali ke rumah masing-masing.

Kami langsung membantu Bu Masnon dan Pak Bustomi untuk membersihkan lingkungan sekitar. Pada kesempatan kali ini, yang menjadi bahan penilaian adalah keaktifan dan inisiatif peserta untuk bersosialisasi dan bertindak secara cepat. Ternyata tindakan mereka rata-rata berkategori baik. Ada yang membersihkan kaca, menyapu lantai, mengepel ruangan, memungut dan mengumpulkan sampah. Ternyata, di desa itu sampah tidak dikumpulkan di suatu tempat (tidak di TPS ataupun TPA). Sampah-sampah dibakar, kemudian abu dan sisa-sisanya dibuang ke sungai. Ckckck! Pantas sungai mereka keruh dan berwarna gelap.

Selesai kerja bakti, kami semua bersiap-siap untuk menuju pelataran. Karena di sana akan diadakan acara semacam hiburan bagi peserta Home Stay meupun penduduk setempat. Kami pun segera mengambil tempat setibanya di pelataran. Acara dibuka dengan lantunan lagu dangdut yang dibawakan oleh Pak Udni, salah satu guru pendamping Home Stay (dan guru Matematika). Beliau menyanyikan lagu yang mungkin terdengar agak asing di telinga kami. Tapi beliau tetap bergembira dan kami pun larut dalam kegembiraan bersama-sama.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB, menandakan bahwa acara hibura telah usai dan peserta diharapkan kembali ke rumah masing-masing untuk berkemas kembali ke Palembang. Kami melaksanakan sholat Dzuhur terlebih dahulu di masjid, kemudian kami makan siang bersama orang tua angkat. Sembari berkemas, kami menyempatkan waktu untuk memberikan kenang-kenangan kepada Bu Masnon dan Pak Bustomi. Mereka sangat senang dan bangga kepada kami semua (Semoga lain waktu bisa bertemu kembali. Amin). Kami juga menyempatkan berfoto bersama dengan mereka, untuk dijadikan kenang-kenangan yang sulit untuk dilupakan. Akhirnya, setelah kami berpamitan, kami segera kembali menuju lapangan untuk kemudian berangkat kembali menuju Kota Palembang tercinta.
Itulah sepenggal kisah kami selama mengikuti kegiatan Home Stay yang dilaksanakan oleh SMA Plus Negeri 17 Palembang, bekerja sama dengan Desa Tanjung Kerang dan Poltabes Palembang. Semoga cerita ini bermanfaat dan mengandung nilai-nilai pengetahuan untuk kita semua. Amin. 
Demikian cerita ini saya akhiri, apabila ada salah kata dan salah tulis, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah swt.

Sekian

Selasa, 06 Juli 2010

Home Stay SMA Plus Negeri 17 Palembang (2/3)

Baiklah, mari kita beranjak ke hari kedua pada kegiatan Home Stay.

Pada hari kedua, tiap peserta didik yang telah tergabung dalam kelompok orang tua angkat akan mengikuti rutinitas keseharian orang tua angkatnya tersebut. Ada yang pergi ke kebun, ada yang membersihkan rumah, dan ada yangmembuat lapangan sepakbola! Semuanya dilakukan untuk melatih rasa tenggang rasa dan kepedulian calon peserta didik terhadap kehidupan di lingkungan yang berbeda dari biasanya. Mereka juga dilatih untuk mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan penduduk setempat secara cepat dan tanggap. Semoga tujuan jangka panjang ini akan bermanfaat bagi mereka.

Pak Bustomi, ayah angkat kami di kelompok 1, kebetulan sedang tidak bekerja hari itu. Rencananya kami semua mau diajak berkeliling sawah oleh Pak Bustomi, namun karena sawahnya terletak diseberang sungai dan mempertimbangkan alasan keamanan, niat itu terpaksa kami urungkan. Sebagai gantinya, peserta didik yang mendapat tugas untuk melakukan sebuah penelitian dengan tema yang telah ditentukan diperbolehkan untuk segera mencari data-data. Mereka harus berkeliling mencari data yang berhubungan dengan tema penelitian yang telah dibagikan (kelompok saya mendapat tema "Education").

Seusai dari membersihkan lingkungan sekitar rumah, kami segera berkeliling mencari hal-hal yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Ada yang mencatat rutinitas penduduk setempat, dan ada yang rela berjalan jauh hanya untuk mewawancarai seorang guru SD. Wah, bagu tuh! Waktu untuk mengikuti rutinitas orang tua adalah antara pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB. Pada pukul 14.00 WIB, semua calon peserta didik menuju ke pelataran desa untuk mengikuti acara pemberian sembako dari atas nama SMA Plus Negeri 17 Palembang kepada warga Desa Tanjung Kerang. Acara dimulai pukul 14.10 WIB yang langsung dibuka oleh Perwakilan Kecamatan Desa Tanjung Kerang. Acara berlangsung khidmat dan haru. Warga Desa Tanjung Kerang mengucapkan banyak terima kasih kepada SMA Plus Negeri 17 Palembang karena mereka dianggap telah memperdulikan masyarakat desa. "Terima kasih kepada seluruh warga SMA 17, karena telah memperhatikan kami, warga Desa Tanjung Kerang dengan memberikan bantuan-bantuan dan sumbangan-sumbangan berupa sembako dan uang," tutur Bapak Heri selaku perwakilan Camat Desa Tanjung Kerang.

Selesai acara berlangsung, seluruh calon peserta didik dipersilahkan untuk melaksanakan kegiatan pribadi, seperti mandai dan sebagainya. Setelah sholat maghrib dan makan malam bersama di kediaman masing-masing, para peserta Home Stay segera menuju masjid untuk mengikuti tadarusan yang akan dipimpin langsung oleh Ustadz Heriyanto. Kegiatan ini pun berlangsung khidmat dan khusuk. Setelah berdo'a bersama dan ada beberapa pengarahan dari guru-guru pembina, kami semua kembali ke rumah masing-masing untuk segera beristirahat.

Begitulah kisah kami pada hari kedua. Nantikan kegiatan-kegiatan kami di hari ketiga pada posting selanjutnya.
Terima kasih!