Selasa, 10 Agustus 2010

Enaknya Menulis


Suatu ketika teman saya berkata, “Kok Anda gak bosen ya nulis terus?”.
Menulis sungguh menyenangkan apabila dilakukan dengan ketulusan hati. Kita bisa menuangkan segala ide dan uneg-uneg kita ke dalam bentuk tulisan. Tak ada yang melarang, tak ada yang melihat. Sungguh kita akan terbawa ke dalam indahnya dunia tulis-menulis ketika kita mampu menanamkan keinginan untuk selalu menulis di dasar hati kita.
            Menulis juga bisa dijadikan sebagai salah satu sumber pendapatan. Apabila kita aktif dan produktif dalam menciptakan karya yang bermutu dan sesuai dengan selera pasar, mendapat penghasilan dari menulis bukanlah hal yang mustahil. Namun dibutuhkan kerja keras dan semangat juang yang tinggi untuk mampu menjadi seorang penulis yang handal. Semuanya tidak bisa didapat secara instant dan cepat.
            Menulis juga melatih kesabaran kita dalam mengolah kata sehingga enak untuk dibaca. Menulis mengasah kreativitas dan keterampilan kita untuk terlatih dan terbiasa menuangkan gagasan yang numpuk di kepala kita. Menulis terasa amat “menyegarkan” bagi Anda yang penuh dengan gagasan. Tak ada tempat untuk menceritakannya kepada teman? Ceritakanlah ke dalam tulisanmu.
            Menulis terasa begitu berharga ketika kita sudah menaruh hati padanya. Tiada hari tanpa menulis. Pikiran dirasa sumpek apabila tidak menulis. Tangan terasa gatal apabila tidak menyentuk pena/pensil, atau bahkan keyboard untuk menuangkan gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Hari terasa hambar bila tidak menulis.
Sepatah dua patah kata bukanlah masalah, asalkan diri kita dibiasakan untuk tetap menulis. Lebih baik menulis satu kata daripada tidak menulis sama sekali. Sangat disayangkan bila ide yang ada di pikiran kita tidak segera “diletakkan” di atas kertas. Karena bila tidak, gagasan itu akan segera menguap, hilang ditelan sang waktu.
Menulis bisa melatih diri dan otak kita untuk terbiasa menuangkan ide dan pikiran yang ada di otak menjadi bentuk tulisan. Karena kebanyakan orang akan merasa kesulitan ketika idenya harus dituliskan ke atas kertas. Mereka biasanya kesulitan merangkai kata menjadi kalimat yang sesuai dengan apa yang mereka maksudkan. Hal inilah yang bisa kita hindarkan apabila kita rutin berlatih menulis.
Menulis juga bisa meningkatkan kualitas tata bahasa kita secara baik dan terarah. Hal ini karena kita mangacu dan selalu belajar kepada tuntunan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Selera bahasa yang digunaka juga akan meningkat seiring meningkatnya kuantitas latihan menulis. Namun diusahakan tidak hanya kuantitas saja, kualitas hasil tulisan juga diutamakan. Imbangi hal ini dengan banyak membaca buku-buku yang bermutu.
Menulis terasa menyenangkan dan nikmat bila kita menganggapnya seperti itu. Namun tidak hanya sekedar anggapan, menulis akan terasa enak bila kita sudah tertarik dan cinta kepadanya. Seperti seorang remaja yang jatuh hati kepada pasangannya, ia akan berbuat banyak untuk membuktikan cintanya. Begitu pula dengan penulis.
Scribo ergo sum. Saya menulis, maka saya ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar